Pengakuan Pemain Sobet Online Kelas Dunia Keuntungan Dapat Capai Ratusan Rupiah Terbukti?




SETELAH melalui perumahan mewah Bogor Nirwana Residence, Bogor, Jawa Barat, langsung hotel dan daerah tamasya, sampailah di sebuah wilayah niaga kecil berbentuk jejeran rumah kios (ruko) warna-warni di ujung jalan. Kami sudah tiba di tujuan.

Cuma dua gedung ruko yang nampak aktifitasnya. Sisanya, bangunan kosong dan tak terawat. Di salah satu ruko tersebutlah praktik perjudian daring alias judi online beromset miliaran rupiah pernah dioperasikan. Dikelola oleh perusahaan judi bertaraf internasional, SBOBET. Sedangkan bangunannya sudah ditutup rapat-rapat oleh pihak kepolisian, AG masih ingat betul peristiwa pahit memasuki penyegelan kantor tersebut. AG, yang kala itu bertugas sebagai admin SBOBET jaringan Manila, Filipina, ditangkap bersama rekan-rekannya yang lain dikala polisi menggerebek kantornya.

Di sebuah pagi pada pertengahan 2016, sesudah berbulan-bulan berprofesi serabutan, AG memperoleh kans wawancara kerja di sebuah perusahaan teknologi kabar (IT) di wilayah Sudirman, Jakarta. Profesi tersebut sudah dinanti-nanti. Kebetulan, AG mempunyai bekal sertifikat dan pengalaman di bidang tersebut.

Tetapi, belum sempat namanya dipanggil untuk prosesi wawancara, telepon genggamnya berdering. Bunyi perempuan dari sambungan telepon itu memintanya untuk seketika menjemput dan diantarkan ke wilayah Bogor Nirwana Residence (BNR), Bogor Jawa Barat.

AG mengiyakan. Tanpa memperdulikan agenda wawancara, dirinya tancap gas meninggalkan kantor tersebut. Dia segera menjemput perempuan yang menghubunginya dan menuju Bogor.

“Pacar gue yang nelpon. Ia meminta dianterin ke BNR Bogor, buat wawancara kerja di sana,” kenang AG dikala berbincang dengan Medcom Files di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat, 6 Juli 2018.

Saat menunggu sang kekasih diwawancara, di ruang tunggu AG berjumpa seorang pria berkebangsaan Filipina, FR. Singkat cerita, ditengah perbincangan itu, FR minta AG untuk turut melamar bekerja di sana.

Usai berbincang soal keahliannya dengan FR, tanpa banyak pengerjaan, AG langsung diminta berprofesi ketika itu juga. Tawarannya adalah gaji Rp4 juta perbulan. Belum lagi suguhan duit bonus yang dapat berlipat ganda.

Terhadap AG, awalnya FR mengaku kantor hal yang demikian bergerak di bidang bisnis game online. Melainkan, tak lama FR mengaku bahwa bisnis ini bergerak di bidang perjudian. Ia juga mengaku sebagai orang yang membatasi bisnis perjudian SBOBET langsung dari Filipina.

“Awalnya gue nolak. Tapi sebab ditawari kerja instan, jadinya gue enggak mikir dua kali,” ujar AG.

AG direkrut menjadi admin SBOBET. Tugasnya, mengumpulkan data dan nomor kontak pemain yang pernah bergabung di situs-situs judi online lainnya. Sesudah terkumpul, data tersebut diberi kepada komponen telemarketing untuk dihubungi dan diajak bermain judi, melalui sambungan telepon atau aplikasi pesan seperti We Chat dan Whats App.

Seandainya setuju, para pemain cukup mendaftar, mengisi dan meningkatkan (top up) saldo deposit, dan taruhan dapat lantas diawali.

Saat mendaftar, pemain judi akan dimintai data berupa nama, nomor telepon, alamat email dan nomor rekening. Top up saldo untuk modal bermain dapat Rp100 ribu sampai puluhan juta rupiah. Kemudian pelanggan dibuatkan identitas SBOBET untuk memulai taruhan.

Pemain yang telah teregistrasi dan mempunyai saldo minimum akan disampaikan berjenis-jenis variasi permainan judi. Dari baccarat, poker, koprok, roulette, blackjack, kiukick, balap kuda, sampai taruhan pertandingan olahraga lainnya yang dikenalkan secara online. Sepakbola menjadi favorit.

Dari situ AG menikmati derasnya aliran dana dari judi. Menurutnya, perusahaan SBOBET di Indonesia mampu menciptakan sedikitnya Rp1 miliar perhari. Belum lagi kalau ada ajang sepakbola bergengsi, seumpama Piala Eropa, pertandingan di liga-liga elite dunia, profit yang didapatkan bisa mencapai Rp3 miliar perhari. Terutama ajang Piala Dunia.

Biasanya itu dievaluasi wajar. Pasalnya, SBOBET diperkirakan telah menggaet puluhan hingga ratusan ribu pelanggan di Indonesia, dengan skor top up saldo yang cukup tinggi. Apalagi dengan nama besar yang telah dimilikinya.

“Banyak juga pemain yang berani bertaruh hingga puluhan juta. Tiap itu pejabat-pejabat,” ungkapnya.

Soal profit judi, Director of Integrity at Betting and Sports Data Analysts Sportradar, Darren Small, pernah menelitinya. Jikalau tahun, kata Darren, kesibukan ini bisa menjadikan dana sampai US$700 milyar pertahun. Itu pun belum termasuk pasar judi illegal yang tersebar di banyak negara. Totalnya dapat-dapat mencapai US$1 triliun pertahun. Dan, 70 persen keuntungan dijadikan dari taruhan sepakbola alias judi bola.

Kucing-kucingan
Aliran dana besar dari bisnis judi semakin membuat AG tergiur dan ingin konsisten berprofesi di SBOBET. Apalagi dikala atasannya, FR, memutuskan bisnis ini aman dari endusan aparat.

Perusahaan menggunakan server di luar negeri, juga nama domain yang berubah-ubah untuk penyamaran. Mafhum, nama SBOBET sudah masuk daftar hitam Kementerian Komunikasi dan Informatika.

“Kita enggak pakai web frontal umpamanya sbobet.com. Meskipun berharap main itu dari web maindulu.com. Soalnya SBOBET telah diblok Kominfo. Atau dapat menggunakan server dan domain negara lain,” ujarnya.

Gonta-ganti server dan website web memang memberatkan upaya pemberantasan bisnis judi online. Sembari menggelengkan kepala, Dirjen Aplikasi dan Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengamini. Walaupun telah berprofesi keras dan berprofesi sama dengan berjenis-jenis pihak, namun bisnis judi online ini susah diberantas dan terus menjamur.

“Kalaupun situs webnya sudah ditutup, senantiasa ada laman baru yang disusun. Sentra jika piala dunia ini, ada ribuan web baru,” ujar Semuel dikala kami bertandang ke Gedung Kominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Supaya, Selasa, 10 Juli 2018.

Tidak lolos dari pelacakan polisi dan Kominfo, sindikat judi online menggunakan metode operasi berbeda. Mereka memindahkan server ke sejumlah negara tetangga, seperti Kamboja, Thailand, Filipina dan Singapura.

Duit pengamanan untuk polisi
Total hanya aksi penyamaran di dunia maya, menurut AG, perusahaannya juga sudah membayar uang keamanan kepada aparat hingga pihak keamanan setempat. Tetapi dana yang digelontorkan untuk membayar uang keamanan menempuh Rp5 milyar perbulan.

“Bos gue bilang, FR, perusahaan ini rutin bayar ke Mabes Polri. Nah dari situ uangnya dibagi lagi ke Polda Metro Jaya, Polres Bogor, Polsek, sampai ke pihak RT-RW,” ujar ia.

Bulan demi bulan berlalu tanpa hambatan. Melainkan, hal yang diyakini tidak akan terjadi justru timbul, bertentangan dengan jaminan keamanan yang dikasih perusahaan. Pada Maret 2017, polisi berpakaian bandit menggerebek kantornya.

Penggrebekan ini bukan tanpa sebab. Malahan Alfa Force One Polresta Bogor Kota beraksi lantaran mengendus praktik judi online berskala internasional di kantor hal yang demikian. Kapolresta Bogor Kota, Kombes Ulung Sampurna Putra menyebut, bisnis judi daring ini merupakan jaringan besar yang digerakan dari Manila, Filipina.

“Jadi ini memang melibatkan dua negara,” kata Ulung saat itu.

Polisi menyita 5 unit komputer jinjing, 44 unit telepon seluler, 3 unit cctv, printer, 3 meja dan 30 tempat duduk. 22 perempuan dan 2 laki-laki yang berprofesi di ruko itu dicokok, termasuk AG.

Ketua RW 15, Desa Sukamantri, Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor, Tatang Suyatna ikut serta buka suara. Menurutnya, dirinya tidak pernah dikasih sepeserpun uang dari pebisnis judi online hal yang demikian.

Sentra, sebagai Ketua RW, dia mengaku keberadaan bisnis beraroma perjudian tersebut baru diketahui ketika ada penggerebekan oleh aparat. Patut Tatang, sebelum dilaksanakan penggrebekan, kantor judi tersebut hanya tampak seperti ruko yang belum difungsikan

“Tidak tiap-tiap kegiatan usaha seharusnya dilaporkan ke RW. Nah mungkin sebab ini bisnis judi, mereka diam dan tidak berharap melapor,” pungkas Tatang.

Sempurna pernah ke meja hijau
Penangkapan tersebut menjadi pengalaman paling pahit yang dirasakan AG. Meskipun, AG mengaku belum pernah berurusan dengan pelanggaran undang-undang serius sebelumnya.

Bersama dua puluhan rekan kerjanya, polisi memaksa dirinya menghadap ke tembok, diperiksa, langsung dimintai keterangan sebelum kesudahannya mendekam balik jeruji besi.

Meski semacam itu, polisi tidak menaikkan status AG dan rekannya sebagai tersangka ke meja hijau. Mereka hanya ditahan kurungan tak lebih dari sebulan, kemudian dilepaskan.

AG dan rekan-rekannya dibebaskan lantaran perusahaan buru-buru menebus mereka dengan membayar polisi sebesar Rp1,5 miliar perkepala.

“Bos Ferry dateng menjenguk kita di sel tahanan. Selama tiga minggu kita dibendung, dan sesudah itu bebas setelah bayar uang tebusan,” ungkap AG.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Ulung Sampurna Putra buru-buru mengonfirmasi perihal pembebasan para tersangka. Menurutnya pembebasan itu dilakukan bukan karena adanya uang suap, tapi lantaran pihaknya tidak cukup bukti untuk menjerat para tersangka.

“Namun ingat pernah ada kasus judi online. Melainkan tidak cukup bukti. Melainkan saya cek penyidik dahulu. Tapi kejadian hal yang demikian diawal saya masuk,” ujarnya kepada Medcom Files lewat pesan elektronik, Selasa, 20 Juli 2018.

Ulung mengatakan, penggerebekan itu terjadi di permulaan masa jabatannya sebagai Kapolresta Bogor Kota. Dirinya tak terlalu ingat ihwal bukti yang kurang.

Tetapi, Ulung menegaskan, jika ada pihaknya yang terbukti menerima suap, dirinya tidak segan-segan melaporkan ke divisi propam Polri untuk menindak lanjuti kasus penyuapan hal yang demikian. Aku aliran duit pengamanan dari Mabes Polri dan Polda, maupun uang tebusan usai penggerebekan.

“Tetapi akan dalami. Nanti aku cek ke Condro (mantan Kasat Reskrim Polresta Bogor) dahulu, ya,” pungkasnya.

Secara isu ini diwariskan, belum ada isu lanjutan dari Ulung ihwal kebenaran berita suap dan tebusan hal yang demikian. Pula konfirmasi yang diberi oleh Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto pada Rabu, 18 Juli 2018. Setya tak mengenal soal duit pengamanan dari SBOBET di lingkungan Mabes Polri.

"Wah aku belum tau nih, boleh gak beritanya lebih spesifik oknum Mabes Polrinya," tuturnya.

Sayangnya, AG juga tak mau bercerita lebih jauh soal duit suap ke Mabes Polri tersebut. Terutamanya, yang memberikan duit suap hal yang demikian merupakan bosnya, FR, yang kini keberadaannya tidak dikenal.

Ketika ini, menurut pantauan kami, judi online yang digawangi SBOBET masih beroperasi di Indonesia, tentu dengan jumlah pelanggan yang menakjubkan. AG malah mengkoreksi hal itu.

"Ya, masih beroperasi. Masih ada. Melainkan tidak tahu lagi setelah Bogor pindah ke mana," ujar AG menutup kisahnya.

Baca Artikel Terkait di pengeluarantogelhongkong.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *